Rabu, 30 Desember 2015

PENGARUH SUBSIDI TERHADAP MASYARAKAT



 
Subsidi (juga disebut subvensi) adalah bentuk bantuan keuangan yang dibayarkan kepada suatu bisnis atau sektor ekonomi. Sebagian subsidi diberikan oleh pemerintah kepada produsen atau distributor dalam suatu industri untuk mencegah kejatuhan industri tersebut (misalnya karena operasi merugikan yang terus dijalankan) atau peningkatan harga produknya atau hanya untuk mendorongnya mempekerjakan lebih banyak buruh (seperti dalam subsidi upah). Contohnya adalah subsidi untuk mendorong penjualan ekspor; subsidi di beberapa bahan pangan untuk mempertahankan biaya hidup, khususnya di wilayah perkotaan; dan subsidi untuk mendorong perluasan produksi pertanian dan mencapai swasembada produksi pangan.
Subsidi dapat dianggap sebagai suatu bentuk proteksionisme atau penghalang perdagangan dengan memproduksi barang dan jasa domestik yang kompetitif terhadap barang dan jasa impor. Subsidi dapat mengganggu pasar dan memakan biaya ekonomi yang besar. Bantuan keuangan dalam bentuk subsidi bisa datang dari suatu pemerintahan, namun istilah subsidi juga bisa mengarah pada bantuan yang diberikan oleh pihak lain, seperti perorangan atau lembaga non-pemerintah.[1]
Menurut saya subsidi adalah bantuan berupa uang tunai atau potongan harga suatu produk untuk membantu rakyat yang lebih lemah, uang yang diperoleh adalah berasal dari anggaran negara, rakyat yang lebih mampu berupa pajak dan lain-lain.
Berbicara mengenai subsidi tidak bisa jauh dari subsidi bahan bakar minyak (BBM) karena subsidi BBM membutuhkan anggaran cukup besar dalam APBN dan pemerintah sampai sekarang masih ragu untuk mengurangi subsidi BBM bahkan selalu meningkat setiap tahunnya. Pemerintah sudah beberapa kali merencanakan pengurangan subsidi dengan berbagai macam cara tetapi belum sampai  pengurangan subsidi diterapkan pemerintah sudah berhenti tidak jadi melakukan pengurangan subsisi dengan mementingkan pertimbangan politik mengabaikan pertimbangan ekonomi.
Pemerintah harus mempunyai keberanian untuk mengurangi subsidi BBM secara bertahap karena subsidi BBM telah memberatkan APBN.  Dapat dilihat bahwa subsisi BBM tidak tepat sasaran karena yang menikmati subsidi BBM adalah masyarakat yang ekonominya termasuk baik bahkan dari golongan kaya.
Pada dasarnya, APBN adalah uang rakyat. Salah satu sumber utama pendanaan adalah uang masyarakat yang dihimpun melalui pajak, cukai dan serangkaian pungutan lainnya, yang  dipakai untuk menyejahterakan rakyat. Subsidi BBM juga salah satu bentuk yang dipakai pemerintah untuk menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat. Namun, jika anggaran subsidi itu terus naik maka akan membebani APBN.
Bila jumlah subsidi BBM tidak berkurang maka akan banyak dana subsidi yang tidak efektif. Akan lebih efektif bila dana tersebut digunakan untuk mendanai program lain yang lebih bermanfaat bagi masyarakat daripada untuk subsidi BBM yang hanya digunakan sebagian kecil masyarakat yang memiliki kendaraan bermotor. Uang sebanyak itu bisa digunakan untuk mendanai program pemberantasan kemiskinan, dan pembangunan daerah seperti jalan raya, jembatan, pelabuhan yang membantu akses antar daerah terutama yang masih dipelosok atau pedalaman, yang jarang tersentuh bantuan. Sehingga memudahkan program pemerintah menjangkaunya.
Dalam jangka panjang , penggunaan BBM yang semakin meningkat akan berdampak bagi lingkungan. Pembakaran BBM akan menghasilkan asap yang menjadi polusi udara dan berbahaya bagi kesehatan manusia dalam waktu yang lama. Udara yang tercemar dan mengancam kesehatan tentu merugikan banyak masyarakat, terutama masyarakat yang tidak menggunakan BBM. Diharapkan pengurangan konsumsi BBM juga akan mengurangi pencemaran udara akibat BBM.
Adanya keputusan pemerintah awalnya akan berdampak bagi perekonomian, tetapi hal tersebut akan diikuti dengan penyesuaian-penyesuaian dalam bidang ekonomi sehingga akan membentuk keseimbangan baru. Bukan hanya satu kali harga BBM naik. Pada masa terdahulu harga BBM juga pernah naik. Menurut pengalaman yang sudah terjadi, perekonomian selalu menyesuaikan terhadap perubahan yang terjadi di bidang ekonomi. Salah satunya terhadap kenaikan harga BBM subsidi. Diharapkan adanya pengurangan subsidi BBM akan membawa dampak positif  lebih banyak daripada dampak negatifnya. Yang lebih berguna bagi masyarakat yang kurang mampu. Karena masyarakat yang kurang mampu bukanlah masyarakat pengonsumsi BBM dengan demikian masyarakat yang kurang mampu tidak banyak menikmati adanya subsidi BBM itu.
Disisi lain terjadi adanya penyelundupan atau penimbunan BBM bersubsidi ke luar negeri oleh pihak-pihak yang berkuasa akibat perbedaan harga yang jauh dengan negara lain. Hal ini juga merenggut hak masyarakat atas subsidi BBM yang dikeluarkan oleh anggaran negara yang sesungguhnya adalah uang rakyat. Sehingga yang berhak menikmatinya adalah rakyat indonesia, bukan penduduk negara lain yang ikut menikmati BBM hasil selundupan. Mungkin pengurangan subsidi tidak perlu dilakukan jika subsidi BBM benar-benar diperuntukkan bagi rakyat yang benar-benar membutuhkan subsidi. Jika hal itu terjadi, konsumsi BBM tidak akan meningkat sebanyak seperti ini, karena yang terjadi sekarang, subsidi BBM menjadi salah arah dan ikut dinikmati oleh masyarakat yang sebenarnya mampu secara ekonomi untuk beralih ke BBM yang tidak bersubsidi. Sosialisasi dan himbauan pemerintah untuk beralih ke BBM nonsubsidi bagi masyarakat yang mampu secara ekonomi sudah dilakukan tapi tidak mampu mengurangi konsumsi terhadap BBM subsidi seperti yang diharapkan pemerintah. Pemerintah perlu melakukan langkah tegas untuk mengurangi pengeluaran negara untuk subsidi BBM yang terus membebani APBN, yaitu dengan mengurangi subsidi BBM. Yang sebenarnya juga mengurangi hak masyarakat terhadap subsidi BBM. Tetapi sebaliknya anggaran  yang bisa dihemat dengan pengurangan itu bisa dialihkan untuk mendanai program lainnya yang lebih tepat sasaran untuk  membantu rakyat yang kurang mampu secara ekonomi.
Pemberian subsidi BBM harus adil dan sama karena subsidi yang diberikan merupakan hak bagi semua rakyat tanpa terkecuali. Tetapi dalam pelaksanaannya subsidi BBM lebih banyak dinikmati  oleh masyarakat yang mampu dan tidak banyak berdampak  bagi masyarakat kurang mampu secara ekonomi yang sebenarnya lebih membutuhkan bantuan pemerintah dalam bentuk subsidi. Dana yang bisa dihemat dari pengurangan subsidi BBM dapat digunakan mendanai program lain yang lebih bermanfaat dan tepat guna bagi masyarakat menujukkan pengurangan subsidi lebih adil dan bisa dinikmati secara lebih luas oleh masyarakat. Di sisi lain pemerintah tetap memberi subsidi kepada semua rakyat tanpa terkecuali dan hanya mengurangi besarnya jumlah subsidi saja. Pemberian subsidi menunjukkan perhatian pemerintah kepada rakyat untuk mengurangi beban perekonomian, tetapi faktanya bahwa subsidi banyak dinikmati oleh masyarakat yang mampu secara ekonomi. Maka masih butuhkah pemberian subsidi dilakukan kepada masyarakat yang sesungguhnya sudah mampu, sementara dilain pihak masyarakat lebih luas membutuhkan perhatian dalam bentuk lapangan kerja, pendidikan, sarana dan prasarana dan lain-lain.
Tetapi sebelum menguragi subsidi pemerintah harus bisa memperbaiki kinerjanya dari pusat sampai ke daerah dan pemimpinnya harus bisa memberi contoh yang baik kepada masyarakat. Setiap pemerintah merencanakan mengurangi subsidi masyarakat menilai kinerja pemerintah belum maksimal.
Apabila pemerintah mampu mengurangi subsidi BBM tanpa menimbulkan keresahan masyarakat dan mampu mengendalikan inflasi sehingga pemerintah mempunyai aggaran yang cukup untuk membangun sarana dan prasarana, menambah anggaran untuk kesehatan masyarakat, peningkatan pendidikan, dan bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan. Apabila subsidi tidak dikurangi, dikhawatirkan masyarakat kecil yang lebih membutuhkan perhatian pemerintah akan terabaikan karena lebih condong kepada masyarakat menengah ke atas.
Pemerintah diharapkan secara bertahap mengurangi subsidi dan dialihkan ke subsidi kepada orang-orang yang berhak menerima atau usaha yang melayani kepentingan masyarakat seperti subsidi untuk kereta api kelas ekonomi, subsidi kapal laut untuk kelas ekonomi, subsidi untuk angkutan umum.
Selama pemerintah tetap mensubsidi barang seperti subsidi BBM maka permasalahan subsidi BBM tidak pernah berakhir di Indonesia, apalagi tipe masyarakat Indonesia kebanyakan lebih suka menerima bantuan dari pada suka memberi bantuan, lihat saja sudah memiliki mobil masih juga meminta subsidi BBM. Dalam hal pengelolaan tentu subsidi barang lebih mudah dibandingkan apabila subsidi langsung tetapi dalam ketepatan sasaran subsidi langsung lebih tepat sasaran dibandingkan dengan subsidi barang.



[1] Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, https://id.wikipedia.org/wiki/Subsidi

2 komentar: